Menumbuhkan Semangat Kewirausahaan: Seminar Inspiratif untuk Penerima Beasiswa Universitas Darunnajah

Pada hari Senin, 25 November 2024, seluruh mahasiswa penerima beasiswa Universitas Darunnajah mengikuti seminar pendidikan kewirausahaan yang diadakan di Aula Abu Bakar Lantai 2. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 80 mahasiswa penerima beasiswa, serta dua pembicara, yaitu Ust. Nesa Novrizal, M.Pd., selaku penanggung jawab …

Pengumuman Penetapan Penerima Beasiswa KIP Kemenag 2024/2025

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT. Dengan ini kami sampaikan bahwa proses seleksi Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Kemenag tahun 2024/2025 telah selesai. Berdasarkan hasil verifikasi dan penilaian secara transparan dan objektif, berikut kami umumkan penetapan penerima beasiswa KIP Kemenag. …

PENGUMUMAN KELULUSAN TAHAP 1 BEASISWA KIP KULIAH KEMENAG 2024/2025

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya. Dengan ini, kami sampaikan pengumuman kelulusan penerima Beasiswa KIP Kuliah Kemenag 2024/2025 di Universitas Darunnajah. Kami ucapkan selamat kepada seluruh mahasiswa yang telah dinyatakan lolos berkas sebagai penerima Beasiswa KIP Kuliah …

Sosialisasi NIKPAM untuk Mahasiswa Baru Universitas Darunnajah

Jakarta, 13 September 2024 – Ratusan mahasiswa baru Universitas Darunnajah memadati Aula Al-Ghozali pada Jumat, 13 September 2024, untuk menghadiri sosialisasi Nilai Kumulatif Penunjang Akademik Mahasiswa (NIKPAM). Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), yang bertujuan memperkenalkan berbagai …

MENYELAMI KEARIFAN LOKAL, PENDIDIKAN KARAKTER DAN EDUKASI METAVERSE: MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MEMBANGUN GENERASI MUDA YANG BERAKHLAK MULIA DI ERA DIGITAL

Penulis: Puput Wulandari
Mahasiswi MPI Universitas Darunnajah

A. PENDAHULUAN
Di era digital yang semakin berkembang pesat, pendidikan karakter menjadi semakin krusial dalam membentuk generasi muda yang berakhlak mulia dan mampu menghadapi tantangan global. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk cara kita belajar dan berinteraksi. Namun, di balik kemudahan akses informasi dan konektivitas global, terdapat juga risiko degradasi moral dan hilangnya nilai-nilai kearifan lokal yang telah lama menjadi panduan hidup masyarakat. Oleh karena itu, mengintegrasikan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal dengan inovasi teknologi seperti metaverse menjadi langkah strategis dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi kompleksitas dunia modern.

Tantangan yang dihadapi generasi muda di era globalisasi semakin kompleks dan beragam. Mereka dihadapkan pada arus informasi yang tak terbendung, perubahan sosial yang cepat, serta tuntutan kompetensi global yang semakin tinggi. Di sisi lain, erosi nilai- nilai moral dan etika menjadi ancaman serius bagi pembentukan karakter generasi muda. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Surah Ar-Rum ayat 41. Artinya: “ Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” Ayat ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dan pelestarian nilai-nilai moral.
Kearifan lokal, sebagai warisan budaya yang kaya akan nilai-nilai luhur, memiliki potensi besar untuk menjadi fondasi dalam pendidikan karakter. Nilai-nilai seperti gotong royong, tenggang rasa, dan harmoni dengan alam yang terkandung dalam kearifan lokal Indonesia sejalan dengan prinsip-prinsip pembentukan karakter yang dibutuhkan di era global. Namun, tantangannya adalah bagaimana mengemas nilai-nilai tersebut agar relevan dan menarik bagi generasi digital native. Di sinilah peran teknologi metaverse dapat dioptimalkan untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang imersif dan interaktif, memungkinkan peserta didik untuk mengeksplorasi dan menginternalisasi nilai-nilai kearifan lokal dalam konteks yang lebih modern dan global.
Metaverse, sebagai platform virtual yang menggabungkan realitas fisik dan digital, menawarkan potensi besar dalam revolusi pendidikan. Melalui teknologi ini, pembelajaran karakter berbasis kearifan lokal dapat disajikan dalam bentuk simulasi interaktif, permainan edukatif, atau bahkan rekonstruksi sejarah virtual yang memungkinkan peserta didik untuk “mengalami” langsung nilai-nilai yang diajarkan. Integrasi metaverse dalam pendidikan karakter tidak hanya meningkatkan pengetahuan, tetapi juga membantu menjembatani kesenjangan antara nilai-nilai tradisional dan realitas digital yang dihadapi generasi muda. Dengan memadukan kearifan lokal, pendidikan karakter dan teknologi metaverse,
kita dapat menciptakan model pembelajaran yang holistik dan relevan untuk membangun generasi muda yang berakhlak mulia di era digital. Pendekatan ini tidak hanya membekali mereka dengan nilai-nilai moral yang kokoh, tetapi juga keterampilan digital yang diperlukan untuk sukses di abad 21. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surah Al- Anfal ayat 27, yang mana ayat ini mengingatkan kita akan tanggung jawab besar dalam mendidik dan mempersiapkan generasi penerus bangsa
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَخُوْنُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ وَتَخُوْنُوْٓا اَمٰنٰتِكُمْ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ٢٧

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”

B. KEARIFAN LOKAL SEBAGAI FONDASI PENDIDIKAN KARAKTER
Kearifan lokal merupakan warisan budaya yang memiliki nilai-nilai luhur dan telah mengakar dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam konteks pendidikan karakter, kearifan lokal dapat menjadi fondasi yang kuat untuk membentuk generasi muda yang berakhlak mulia. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surah Al-Hujurat ayat 13, yang mana ayat ini menegaskan pentingnya memahami dan menghargai keberagaman
budaya sebagai sarana untuk membangun karakter yang baik.
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ ١٣

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.”
Di era digital yang semakin berkembang pesat, integrasi kearifan lokal dalam pendidikan karakter menghadapi tantangan baru. Salah satu inovasi yang dapat menjembatani kesenjangan antara nilai-nilai tradisional dan teknologi modern adalah penggunaan metaverse dalam proses pembelajaran. Metaverse, sebagai lingkungan virtual yang imersif, menawarkan peluang untuk menciptakan pengalaman belajar yang interaktif dan menarik bagi generasi muda. Melalui platform ini, siswa dapat mengeksplorasi kearifan lokal dari berbagai daerah di Indonesia secara virtual, merasakan keunikan budaya, dan memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Implementasi kearifan lokal dalam pendidikan karakter melalui metaverse dapat dilakukan dengan merancang skenario pembelajaran yang menggabungkan elemen-elemen budaya tradisional dengan teknologi modern. Misalnya, siswa dapat berpartisipasi dalam simulasi upacara adat, belajar tentang filosofi hidup masyarakat lokal, atau bahkan berinteraksi dengan representasi digital tokoh-tokoh sejarah dan budaya. Pendekatan ini tidak hanya membuat proses pembelajaran lebih menarik, tetapi juga membantu siswa

membangun koneksi emosional dengan warisan budaya mereka, sehingga nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya dapat lebih mudah diinternalisasi.
Meskipun penggunaan metaverse dalam pendidikan karakter berbasis kearifan lokal menawarkan banyak manfaat, penting untuk tetap memperhatikan keseimbangan antara dunia virtual dan realitas. Pendidik harus memastikan bahwa pengalaman virtual ini tidak menggantikan interaksi langsung dengan komunitas dan lingkungan nyata, melainkan memperkaya dan melengkapi pengalaman tersebut. Dengan pendekatan yang tepat, integrasi kearifan lokal, pendidikan karakter, dan teknologi metaverse dapat menciptakan lingkungan belajar yang holistik, di mana siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga tumbuh menjadi individu yang berakhlak mulia dan memiliki identitas kultural yang kuat di era digital.

C. METAVERSE: TEROBOSAN BARU DALAM DUNIA PENDIDIKAN
Metaverse, sebagai terobosan teknologi terkini, menawarkan potensi besar untuk merevolusi dunia pendidikan, khususnya dalam konteks memadukan kearifan lokal dan pendidikan karakter. Lingkungan virtual immersif ini memungkinkan peserta didik untuk mengeksplorasi dan berinteraksi dengan representasi digital dari berbagai aspek budaya dan nilai-nilai tradisional. Melalui pengalaman interaktif yang kaya, metaverse dapat memfasilitasi pemahaman yang lebih mendalam tentang kearifan lokal, membantu melestarikan warisan budaya, dan menanamkan nilai-nilai luhur kepada generasi muda. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, yang berbunyi:
وَمِنْ اٰيٰتِهٖ خَلْقُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافُ اَلْسِنَتِكُمْ وَاَلْوَانِكُمْۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّلْعٰلِمِيْنَ ٢٢

Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui” (Ar-Rum: 22).
Integrasi pendidikan karakter dalam platform metaverse membuka peluang baru untuk menciptakan skenario pembelajaran yang menantang dan bermakna. Peserta didik dapat dihadapkan pada dilema etis dalam lingkungan virtual yang aman, memungkinkan mereka untuk mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan moral dan empati.
Simulasi interaktif dapat dirancang untuk memodelkan situasi sosial yang kompleks, membantu peserta didik memahami konsekuensi dari tindakan mereka dan mengembangkan karakter yang kuat. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip-prinsip

pendidikan Islam yang menekankan pembentukan akhlak mulia, sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW, “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia” (HR. Ahmad).
Meskipun metaverse menawarkan potensi besar, penerapannya dalam pendidikan harus diimbangi dengan pemahaman kritis tentang tantangan era digital. Pendidik dan pengembang konten edukasi perlu memastikan bahwa pengalaman pembelajaran virtual tidak menjauhkan peserta didik dari realitas sosial dan interaksi manusia yang nyata. Penting untuk merancang kurikulum yang memadukan kearifan lokal, pendidikan karakter, dan teknologi metaverse secara harmonis, sehingga dapat membentuk generasi muda yang berakhlak mulia namun juga melek teknologi. Metaverse, dapat menjadi alat yang ampuh untuk menjembatani kesenjangan antara nilai-nilai tradisional dan tuntutan dunia modern, menciptakan lingkungan belajar yang holistik dan relevan bagi generasi digital.

D. INTEGRASI KEARIFAN LOKAL DAN TEKNOLOGI METAVERSE
Integrasi kearifan lokal dan teknologi metaverse membuka peluang baru dalam pendidikan karakter generasi muda di era digital. Kearifan lokal yang kaya akan nilai-nilai luhur dapat dihadirkan secara imersif melalui lingkungan virtual metaverse, menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih kontekstual dan bermakna. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d ayat 11: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” Ayat ini menekankan pentingnya perubahan internal, yang dapat difasilitasi melalui pendidikan karakter berbasis kearifan lokal dan teknologi metaverse.
Edukasi metaverse memungkinkan peserta didik untuk berinteraksi langsung dengan representasi digital kearifan lokal, seperti adat istiadat, seni tradisional, dan nilai- nilai budaya. Melalui avatar dan lingkungan 3D yang interaktif, peserta didik dapat mengalami secara langsung praktik-praktik kearifan lokal, memahami konteksnya, dan menginternalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman terhadap kearifan lokal, tetapi juga membangun karakter yang berakar pada nilai-nilai luhur budaya, sekaligus melek teknologi. Dengan demikian, integrasi kearifan lokal dan teknologi metaverse dalam pendidikan karakter berpotensi menciptakan generasi muda yang berakhlak mulia dan adaptif terhadap perkembangan era digital.

E. DESAIN PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS METAVERSE
Dalam konteks pendidikan, metaverse membuka peluang baru untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik bagi generasi muda. Namun, di tengah kemajuan teknologi ini, penting untuk tidak melupakan nilai-nilai kearifan lokal dan pendidikan karakter yang menjadi fondasi pembentukan generasi berakhlak mulia. Integrasi kearifan lokal dalam pembelajaran berbasis metaverse dapat menjadi jembatan antara modernitas dan nilai-nilai tradisional.
Melalui simulasi virtual, peserta didik dapat “mengunjungi” situs-situs bersejarah, mempelajari adat istiadat, dan berinteraksi dengan representasi digital tokoh-tokoh lokal. Pendekatan ini sejalan dengan ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk menuntut ilmu dan melestarikan warisan budaya, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Surah Al- Mujadilah ayat 11:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ ١١

Artinya: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang- orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”
Desain pembelajaran interaktif berbasis metaverse untuk generasi muda dapat dikembangkan melalui beberapa pendekatan yang menggabungkan kearifan lokal, pendidikan karakter, dan teknologi virtual. Ada beberapa desain yang dapat diterapkan, yaitu:

1. Wisata Budaya Virtual
Dalam desain ini, peserta didik dapat melakukan perjalanan virtual ke berbagai situs bersejarah dan budaya, berinteraksi dengan avatar tokoh-tokoh penting, dan mengalami ritual atau tradisi secara immersive. Misalnya, peserta didik dapat “mengunjungi” Candi Borobudur, berdialog dengan avatar Gajah Mada, atau mengikuti simulasi upacara adat. Pendekatan ini sejalan dengan ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk mempelajari sejarah dan mengambil pelajaran darinya, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Surah Yusuf ayat 111: “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.”
2. Laboratorium Etika Virtual
Dalam desain ini, peserta didik dihadapkan pada berbagai skenario etis dalam lingkungan virtual yang mensimulasikan situasi kehidupan nyata. Mereka harus membuat keputusan berdasarkan nilai-nilai moral dan etika, kemudian melihat konsekuensi dari keputusan tersebut dalam simulasi. Misalnya, peserta didik dapat dihadapkan pada dilema etis seperti menemukan dompet yang hilang atau menyaksikan tindakan bullying. Desain ini memungkinkan peserta didik untuk melatih pengambilan keputusan etis dalam lingkungan yang aman namun realistis, membantu membentuk karakter dan akhlak mulia.
3. Forum Diskusi Lintas Budaya
Desain ini memfasilitasi interaksi real-time antara peserta didik dari berbagai latar belakang budaya dalam ruang virtual. Mereka dapat berdiskusi, bertukar pikiran, dan berkolaborasi dalam proyek-proyek yang membahas isu-isu global maupun lokal. Misalnya, peserta didik dapat bekerja sama dalam merancang solusi untuk masalah lingkungan atau sosial yang relevan dengan konteks lokal mereka. Pendekatan ini tidak hanya mengembangkan pemahaman lintas budaya, tetapi juga keterampilan komunikasi dan kolaborasi yang penting di era digital.
4. Simulasi Pemecahan Masalah Sosial
Dalam desain ini, peserta didik diajak untuk menganalisis dan mencari solusi atas permasalahan sosial yang kompleks dalam lingkungan virtual yang merepresentasikan masyarakat lokal. Misalnya, mereka dapat terlibat dalam simulasi pengelolaan sumber daya alam, perencanaan kota, atau penanganan bencana alam. Peserta didik harus mempertimbangkan berbagai aspek termasuk sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam pengambilan keputusan.

Desain ini tidak hanya mengasah kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah, tetapi juga menanamkan rasa tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap masyarakat, sejalan dengan prinsip Islam tentang kemaslahatan umat sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Surah Al-Maidah ayat 2: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa.”

F. KESIMPULAN
Artikel ini mengeksplorasi potensi penggunaan teknologi metaverse dalam pendidikan untuk menciptakan pembelajaran yang interaktif bagi generasi muda, dengan tetap mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal dan pendidikan karakter. Metaverse, sebagai ruang virtual tiga dimensi, membuka peluang baru dalam dunia pendidikan dengan menawarkan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan menarik. Integrasi kearifan lokal dan pendidikan karakter dalam pembelajaran berbasis metaverse dapat menjembatani kesenjangan antara kemajuan teknologi dan pelestarian nilai-nilai tradisional, serta membantu membentuk generasi muda yang berakhlak mulia di era digital.
Untuk mewujudkan potensi ini, diperlukan pendekatan holistik dan kolaborasi multidisipliner antara berbagai pihak, termasuk ahli pendidikan, pengembang teknologi, budayawan, dan pemuka agama. Dengan merancang konten dan pengalaman pembelajaran yang tepat, metaverse dapat menjadi alat yang efektif dalam membangun generasi yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan berpegang teguh pada nilai-nilai luhur. Meskipun demikian, evaluasi berkelanjutan tetap diperlukan untuk memastikan efektivitas metode ini dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo, A. (2023). Integrasi Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Berbasis Metaverse. Jurnal Pendidikan Teknologi, 12(2), 145-160.
Widodo, S., & Raharja, S. (2022). Pendidikan Karakter di Era Digital: Tantangan dan Peluang. Jurnal Studi Pendidikan, 9(3), 301-315.
Nugroho, A., & Wulandari, D. (2021). Pemanfaatan Teknologi Metaverse dalam Pembelajaran Interaktif. Jurnal Inovasi Pendidikan, 8(1), 78-92.
Kusuma, I. (2024). Membangun Akhlak Mulia Generasi Z melalui Edukasi Virtual. Jurnal Psikologi Pendidikan, 15(2), 210-225.
Sari, R., & Purnomo, A. (2020). Kearifan Lokal sebagai Fondasi Pendidikan Karakter di Era Digital. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 5(4), 412-428.
Hidayat, D., & Mulyani, E. (2022). Metaverse: Paradigma Baru dalam Pendidikan Interaktif.
Jurnal Teknologi Pembelajaran, 11(3), 189-204.
Wibowo, A. (2021). Menggali Nilai-nilai Kearifan Lokal untuk Pembentukan Karakter Siswa.
Jurnal Antropologi Pendidikan, 7(2), 135-150.
Yuliana, L. (2023). Edukasi Metaverse: Merancang Pembelajaran yang Immersif dan Bermakna. Jurnal Teknologi Pendidikan, 14(1), 67-82.
Setiawan, B., & Pratama, R. (2020). Pendidikan Karakter di Tengah Arus Digitalisasi: Strategi dan Implementasi. Jurnal Sosiologi Pendidikan, 6(3), 278-293.
Rahmawati, F. (2024). Memadukan Kearifan Lokal dan Teknologi Metaverse dalam Pembelajaran Karakter. Jurnal Inovasi Kurikulum, 13(2), 156-171.
Arifin, Z. (2022). Pembelajaran Interaktif Berbasis Metaverse: Potensi dan Tantangan. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 10(4), 345-360.
Suryani, N., & Wijaya, H. (2021). Membangun Generasi Berakhlak Mulia melalui Pendidikan Karakter Berbasis Teknologi. Jurnal Studi Pemuda, 8(2), 112-127.
Hartono, R. (2023). Kearifan Lokal dan Metaverse: Sinergi dalam Pembentukan Karakter di Era Digital. Jurnal Pendidikan Multikultural, 12(1), 89-104.
Putra, I.G.N. (2020). Pendidikan Karakter dalam Bingkai Kearifan Lokal dan Teknologi.
Jurnal Kajian Pendidikan, 5(3), 201-216.
Lestari, S., & Santoso, B. (2024). Merancang Pembelajaran Interaktif di Era Metaverse: Strategi Membangun Generasi Berakhlak. Jurnal Teknologi Pembelajaran Inovatif, 16(2), 178-193.

Irfandi Rizki Tomagola Kembali Mengharumkan Nama Universitas Darunnajah di Kancah Nasional

Irfandi Rizki Tomagola, seorang mahasiswa berprestasi dari Universitas Darunnajah, kembali mengukir prestasi gemilang di tingkat nasional. Setelah sebelumnya berhasil meraih Juara 1 pada acara Salaam Summit 2023 yang diselenggarakan di Yogyakarta, kini ia kembali menunjukkan kehebatannya dengan lolos dalam program pertukaran pelajar SabangMerauke 2024. Program …